Ini Pendapat KH. M. Adnan PWNU Jateng, Soal Ustd Abdul Somad
BRNews - Awalnya
saya suka dengan ceramah Ustd Abdul Somad (UAS), karena isinya sering mengcounter salafi-wahabi. Tapi
setelah mendengarkan di YouTube dia mengharamkan seorang istri memakai
nama suami di belakang namanya, dengan dalil ayat al Quran yang keliru atau tidak
pas maka sejak itu saya tidak lagi mengikuti.
Maksud saya keliru adalah karena dalil yang digunakan larangan anak angkat memakai nama orang tua angkatnya di belakang namanya. Sebenarnya al Qur’an ketika menyebut istri nabi Luth misalnya, Allah menggunakan kalimat imroata Luth yang kalau diterjemahkan adalah “ibu Luth” sama dengan kita menyebut “bu Jokowi”artinya tdk ada larangan apalagi haram.
Maksud saya keliru adalah karena dalil yang digunakan larangan anak angkat memakai nama orang tua angkatnya di belakang namanya. Sebenarnya al Qur’an ketika menyebut istri nabi Luth misalnya, Allah menggunakan kalimat imroata Luth yang kalau diterjemahkan adalah “ibu Luth” sama dengan kita menyebut “bu Jokowi”artinya tdk ada larangan apalagi haram.
Dalam hal amaliyah-ubudiyah dia tampak Sunny. Dalam hal mu’amalah-basyariyah dia cenderung salafi-wahabi. Dalam hal siyasah-imamiyah dia condong ke al-Ikhwan. Kecondongan
dia dalam hal imamah islamiyyah inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang
HT. Mungkin dia bukan anggota/orang HT. Tapi sikap pro khilafahnya jelas sekali.
Belakangan saya sering mendengr keluhan tentang UAS yang mudah sekali mengharamkn sesuatu, mudah memberi cap Kafir dan sseterusnya. Karena itu menurut saya dia lebih sebagai figur yang membingungkan.
Seorng pengurus teras MD Jateng mengeluhkan dia yang mengharmkan hari ibu. Mungkin hari-hari ke depan akan lebih banyak lagi yang diharamkan sebagaimana hobi ulama Wahabi.
Kalo dia mau membatasi diri bicara hanya soal amaliyah-ubudiyah, NU agak diuntungkan. Tapi di luar itu terjadi anomali. (MH|WA).