Di MAN 1 Yogyakarta, Penguatan Bahasa Arab Menjadi Syarat Mutlak Dirasah Islamiyah

BRNews - Syarat mutlak untuk memahami Al-Qur'an dan Hadits Nabi dengan benar, serta memahami kitab-kitab klasik peninggalan para ulama terdahulu adalah mengusai Bahasa Arab.  Sebab tanpa menguasai bahasa asli dua sumber utama ajaran Islam tersebut, seperti dalam peribahasa “Jauh panggang dari api”.
Selain itu Bahasa Arab merupakan bahasa internasional yang menempati urutan ke-2 setelah Bahasa Inggris, kemudian disusul Bahasa Mandarin, Bahasa Spanyol, Bahasa Rusia, dan Bahasa  Perancis.
Mengingat akan pentingnya hal itu, MAN 1 Yogyakarta bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, menyelenggarakan Program Penguatan Bahasa Arab untuk 24 siswa MANPK,  selama 2 hari (10-11 Desember 2017).
Materi  yang diberikan untuk siswa calon ulama moderat itu, antara lain Fahmul Masmu’(listening), fahmut Tarakib (structure), Fahmul maqru’(Reading), dan Test Of Arabic  as a Foreign Language (Toafl) di akhir kegiatan.
Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Kalijaga Dr.Sembodo Ardi Widodo, M.Ag. mengatakan,  MAN PK merupakan program unggulan dan menjadi contoh bagi siswa lainnya. Maka menurutnya, pengusaan bahasa asing khususnya Bahasa Inggris dan Bahasa Arab menjadi perhatian yang sangat penting.
Saat ini Bahasa asing tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk studi  ke luar negeri dan mendapatkan beasiswa. “Maka madrasah ini harus mempunyai target nilai (Toafl dan toefl-red),”sarannya.   
Wakil Kepala MAN 1 Yogyakarta Bidang Keagamaan Suyanto, M.Pd. menambahkan, program penguatan ini akan diteruskan dan ditindaklajuti. Menurutnya penguasaan bahasa itu bersifat berkelanjutan, terus-menerus. 
“Minimal nilai toafl dan toefl para siswa(MANPK-red), setamat dari madrasah adalah 500,” harapnya.  
Sebelumnya para siswa MANPK ini juga telah mengikuti penguatan Bahasa Inggris selama 2 hari (4-5 November 2017). (kemenag diy|dzl).

Subscribe to receive free email updates: