Provinsi Jatim Juara Umum di Ajang Porsadin Nasional III
BRNews - Provinsi
Jawa Timur menjadi juara umum Pekan Olahraga dan Seni Antardiniyah
(Porsadin) III tingkat Nasional yang berlangsung di Pasuruan, Jawa
Timur. Event dua tahunan ini ditutup secara bersama-sama Bupati Pasuruan
HM. Irsyad Yusuf, Ketua FKDT Lukman Hakim, Kepala Kanwil Kemenag
Provinsi Jatim H. Syamsul Bahri, Ketua DPRD H. Sudiono Fauzan dan
Kadispora Kab. Pasuruan H. Munif, Ahad (19/11).
Kafila Jawa Timur menjadi yang terbaik setelah mengoleksi 4 medali emas, 3
perak, dan 1 perunggu. Selain itu, tim tuan rumah juga melengkapi
prestasinya dengan 1 juara harapan pertama, 3 juara harapan kedua, dan
juga 2 medali harapan tiga.
Urutan
kedua ditempati tim Provinsi Jawa Tengah, dengan 3 emas, 4 perak, 2
perunggu, dan 1 medali harapan 3. Sedang posisi ketiga diraih kontingen
Provinsi Jawa Barat dengan 3 emas, 3 perak, 1 perunggu, 3 medali harapan
pertama, dan 1 medali harapan kedua.
Total
ada 20 provinsi yang memperoleh medali. Selain tiga besar, provinsi
lainnya adalah Aceh, Papua, Riau, Lampung, DI Yogayakarta, Banten, Bali,
DKI Jakarta, Jambi, Sumar, Sulsel, dan Provinsi Kalsel.
Direktur
Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi mengatakan,
Porsadin selain menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahim
antarpengurus FKDT, pusat, wilayah maupun daerah, juga sebagai bentuk
kepedulian Pemerintah terhadap pendidikan khas Indonesia ini, yakni
pendidikan Madrasah Diniyah (Madin).
"Madin
adalah model pendidikan khas Nusantara yang tidak ada di belahan bumi
lainnya. Pemerintah, termasuk Pemda hadir, peduli terhadap
keberlangsungan Madin. Karena Madin terbukti mampu menjadi tempat
pendidikan pembentukan dan penguatan karakter," terang Zayadi.
Madin dibutuhkan, tidak hanya di pedesaan, namun juga perkotaan,
imbuhnya.
"Keluarga
perkotaan, butuh aktivitas kehidupan untuk putra dan putri nya di luar
sekolah agar tetap terjaga dan terbimbing. Madin terbukti mampu menjadi
salah satu solusi pendidikan putra putrinya di luar sekolah," tegas
Zayadi.
Sementara
menurut Ketua DPP FKDT Lukman Hakim, Indonesia beruntung memiliki
Madin. Sebab, Madin terbukti berkontribusi besar pada pembangunan
bangsa, terutama dalam pendidikan moral, karakter dan akhlak, di samping
pesan-pesan dakwah dan pengembangan sosial kemasyarakatan.
Selain
diramaikan dengan tampilan paduan suara dari Pondok Pesantren Wahid
Hasyim (WaHa) Bangil, penutupan juga diramaikan dengan tampilan drama
legenda Berdirinya Pondok Sidogiri. (kemenag|mnm).