Inovasi Pembelajaran Jadi Pusat Perhatian Para Guru Dan Siswa di IIEE 2017

BRNews - Inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pelaksanaan International Islamic Education Exhibition (IIEE) atau Pendis EXPO menjadi point yang menarik, karena guru dan siswa diajak untuk mengenal media PAI yang baru dan menyenangkan.
Hal itu terlihat - baik siswa maupun guru -  antusias bertanya kepada Muhamad Nur Zakun dan Hairil Anwar sebagai innovator media tersebut.Zakun yang mendapat penghargaan dalam ajang My Teacher My Hero (penyelenggara PT Telkom), memperlihatkan hasil kreasinya yang diberi nama Inovasi BARCODE.
Ia menjelaskan temuannya ditujukkan dalam membantu para guru di sekolah dalam mengambil penilaian tes praktek. Di sekolahnya, SDN Model Terpadu Bojonegoro ia telah mencoba mengambil penilaian tes praktek cara berwudhu.
Siswa yang praktek berwudhu divideokan masing-masing, setelah diberi catatan penilaian hasilnya dikirim ke program youtube. Link dari youtube dikonversikan ke program aplikasi android bernama QR Code Reader. Sehingga setiap siswa akan memiliki barcode penilaian yang berbeda-beda. Barcode ini bisa diakses oleh para orang tua di rumah melalui handphone masing-masing untuk mengetahui hasil nilai tes praktek anak-anaknya di sekolah.
Sementara itu Hairil Anwar, Guru PAI SD asal Makassar menjelaskan hasil karyanya yang diberi judul MUPOKIS, atau Mengumpulkan Potongan Kisah. Karya yang masuk finalis dari Ajang INOBEL (Inovasi Pembelajaran oleh Kemendikbud RI) ini berisikan cara belajar kisah-kisah Rasul dengan cara menyenangkan untuk anak-anak SD dengan menggunakan game yang dibuat dari program aplikasi Construct.2.
Para siswa diminta mengamati potongan-potongan kisah Nabi Ibrahim dan mengurutkannya. Jika melakukan kesalahan 3 kali maka permainan dinyatakan habis. Ini dimaksudkan agar para siswa tak sekedar mengurutkan tetapi juga menganalisisnya.
Media lain yang menarik pengunjung terutama guru adalah ZIPGRADE. Aplikasi ini sudah bisa diunduh di Play Store android. Tujuan dari Aplikasi ini adalah membantu guru dalam mengoreksi lembar jawab komputer (LJK).
"Caranya mudah, yakni guru menentukan dulu jumlah soal (pilihan ganda) yang mau dibuat, memasukkan kunci jawaban, dan terakhir scan jawaban siswa. Hasil scan langsung keluar nilai setiap siswa. Sangat cepat dan efisien," ujar Zakun sambil memeragakan cara scanning LJK tersebut.
Kasubdit PAI SD/SDLB Ilham, yang menjadi penanggung jawab Booth Inovasi Pembelajaran Direktorat PAI mengatakan dengan antusiasme pengunjung terhadap pameran media pembelajaran ia berharap para GPAI maupun Guru Madrasah semakin termotivasi untuk menciptakan media-media pembelajaran yang unik, baru dan kreatif tentunya. (kemenag|mnm).

Subscribe to receive free email updates: