Video Karya Siswa MAN 1 Yogyakarta Raih Juara Terbaik II Tingkat Nasional
BRNews - Siswa MAN 1 Yogyakarta berhasil meraih juara 2 dalam Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah
untuk SMA/MA se-Derajat Tingkat Nasional tahun 2017 yang diselenggarakan
Direktorat Sejarah Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI.
Dalam kompetisi tersebut, MAN 1
Yogyakarta mengutus 2 orang siswa yaitu M. Sulchan Fathoni dan Shuhaib
Abdul Karim. Keduanya mengangkat judul “Sultan HB IX: Tokoh 1000 Umat
dari Yogya untuk Indonesia.” Video karya kedua siswa tersebut mampu
bersaing, masuk 10 besar tim terbaik dari sejumlah provinsi, serta
menjadi Terbaik II.
Sulchan, demikian sapaan
akrabnya, menuturkan video yang ia buat bersama timnya adalah tentang Sultan HB IX
menitikberatkan keteladanan dan peran-perannya untuk Indonesia,”ujarnya
usai penerimaan hadiah, Senin (16/10).
Dia menjelaskan proses pembuatannya
mulai persiapan berbagi tugas, membaca sejarah, merumuskan masalah,
menulis naskah, mendiskusikan bahan-bahan dan alat, teknik merekam, editing dan finishing.
Atas prestasi dan keberhasilannya yang
meraih Juara Terbaik II, keduanya mendapatkan hadiah berupa sertifikat,
trophy, dan uang pembinaan. Upacara penyerahan berlangsung di Plaza Insan Berprestasi
Gedung A. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Senin(16/10).
Guru Sejarah Soeprastiono,
M.Pd.I.berpendapat, video karya dua siswa tersebut sangat kreatif dan
inspiratif. Pasalnya, selama ini, kebanyakan pembelajaran sejarah
bersifat tekstual. Dengan kreasi video pembelajaran sejarah
lebih mudah diserap dengan baik oleh siswa.
Ia menambahkan, tokoh yang diangkat
dalam video tersebut merupakan tokoh lokal Yogyakarta, yakni HB IX. Dengan mengangkat tokoh tersebut, akan menambah referensi
sejarah tokoh-tokoh pejuang nusantara yang belum terungkap.
"Hal itu akan banyak
menginspirasi para siswa di daerah tersebut untuk mengikuti jejak
perjuangannya, dalam merebut kemerdekaan dari para penjajah, serta akan
semakin memperkuat jiwa nasionalisme generasi penerus bangsa. “Peran
Hamengku Buwono IX, sangatlah nyata,”ungkapnya.
Saat Indonesia dalam kondisi
terpuruk dan mengalami kesulitan, Hamengku Buwono IX memberi banyak
dukungan, baik secara moril maupun materil, dengan membolehkan
Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan saa itu. (kemenag diy|mnm).