Tiga Pesan Menag Lukman Hakim Di Konbes IPPNU

BRNews - Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama  (IPPNU) menggelar Konferensi Besar (Konbes)  di Asrama Haji Yogyakarta Jalan Lingkar Utara Sinduadi, Mlati, Sleman. Kombes IPPNU ini dibuka Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Jumat (27/10). 
Dalam kombes ini Menag  titip 3 (tiga) pesan atau harapan. "Pertama, karena IPPNU adalah organisasi pelajar, tetap dan teruslah mendalami dan menguasai esensi dan substansi ajaran Islam," pinta Menag.
"Islam yang diajarkan para kiai adalah Islam washatiyyah, Islam yang moderat," sambung Menag. Inilah Islam yang menurut Menag Lukman, khas model pesantren. "Pesantren adalah model pendidikan genuine asli Indonesia," tambahnya.

Kedua, Menag berharap, bagi yang menguasai esensi Islam yang memadai maka akan terhindar dari gerakan ekstrimisme. "Karenanya, tuntutlah ilmu setinggi-tingginya," dorong Menag.
"Deradikalisasi akan muncul sendirinya dengan dialog," imbuh putra mantan Menag KH Saifuddin Zuhri (alm) itu. "Kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah," tandasnya.

Harapan ketiga , kata Menag, adalah pembekalan pranikah. "Kita prihatin bahwa saat ini kecenderungan yang ada perceraian seolah menjadi gaya hidup," kata Menag.
"Kami dulu langsung terjun bebas sebagai orang tua, tanpa bekal terkait hak suami-istri, mengurus anak dan sebagainya," aku Menag. Makanya Menag sangat mendambakan generasi yang akan datang lebih baik.
"Mereka harus dibekali dengan pendidikan pranikah," pungkas Menag sembari menambahkan
Kemenag sangat concern terkait hal ini kalau ketahanan keluarga baik maka masyarakat akan menjadi baik.

Sebelumnya Ketua Umum IPPNU Puti Hasni, mengungkapkan konbes merupakan agenda tahunan untuk konsolidasi organisasi yang dipimpinnya. Pihaknya juga menyoroti bonus demografi dimana usia produktif menjadi sangat besar.
"Tentu ini menjadi tantangan bagi kita, agar kita tidak hanya menjadi penonton," ajaknya. "Kita akan berkuat sekuat tenaga agar pelajar putri dapat bersaing di tingkat global," imbuhnya lagi.
Konbes yang berlangsung hingga Ahad (29/10) ini mengambil tema 'Pelajar Putri Bersinergi Kawal Deradikalisasi'.
Para pembicara yang dihadirkan, KH As'ad Ali, Muhaimin Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri, Eko Putro Sandjojo. Sementara pada Sabtu (28/10) para pembicara yang diundang Rustini Murtadho, Ida Fauziah, Farha Ciciek Asseghaf, HM Romahurmuziy, dan Kholid Syeirozi. (kemenag diy).

Subscribe to receive free email updates: