Jelang UNBK, Ponpes Al-Kautsar Sarilamak Sumbar Terima Bantuan 20 Unit Komputer

BRNews - Jelang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Ponpes Al-Kautsar Sarilamak Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, mendapat bantuan 20 unit komputer dari CSR BNI Sabtu lalu (14/10/2017).


Mudir Ponpes Al-Kautsar, Dafri Harweli, mengungkapkan Sebelumnya Menteri pendidikan era Presiden SBY M. Nuh, telah mengunjungi Ponpes Al-Kautsar dan memberikan tausiah pendidikan. Sekarang 20 unit komputer model terkini telah terpasang rapi di labor komputer Al-Kautsar.
"Alhamdulillah 20 unit komputer beserta meja dan screen infocus ini yang memiliki total nilai Rp111.600.000, Al-Kautsar patut merasa lega karena tuntutan Ujian Nasional sekarang ini menghendaki pesertanya menggunakan komputer atau UNBK bukan merupakan masalah lagi. Kini, yang perlu dilakukan hanyalah membeli server dan memahirkan santri menggunakan komputer agar bisa mengikuti ujian nasional berbasis komputer tersebut," ujarnya.
Dia mengharapkan komputer yang diserahkan  ini bisa digunakan sebagai media pembelajaran.
"Selain sekolah kita sudah punya labor komputer yang mana bisa meningkatkan kualitas santri agar melek teknologi ,ini bisa dijadikan modal bagi santri dalam kehidupan yang serba digital ini. Dan kita juga bisa mengikuti UN dengan standar yang sama dengan sekolah lain yaitu UNBK," terang pria yang juga menjadi dosen di Politani Unand di Tanjung Pati itu.
Sementara itu Staf Tata Usaha Ponpes Al-Kautsar Insanul Dzikri mengatakan nantinya, santri akan diajarkan berbagai kemampuan yang bisa mereka gunakan untuk mengembangkan pengetahuannya dalam bidang ini maupun yang lainnya.
Para santri juga tampak senang dan antusias menyambut bantuan tersebut. mereka bahkan ramai-ramai ingin menolong para teknisi memasang perlengkapan komputer dan mejanya tersebut. Hafiz Dino, santri kelas VII.4 sangat mengharapkan pelajaran TIK diajarkan di pondok ini.
"Saya ingin sekali bisa menggunakan komputer. Saya ingin mengetahui banyak hal mengenai computer. Kakak saya punya laptop di rumah tetapi saya tak bisa menggunakannya," ungkap santri yang berasal dari Lintau ini. (kemenag sumbar|mnm).

Subscribe to receive free email updates: