Pelaksanaan UNBK Madrasah Akan Diperluas Hingga 2018

FOTO KEMENAG
BRNews - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada madrasah akan diperluas pelaksanaannya hingga  UN 2018. Dari data yang ada, baru 4.425 madrasah yang menggelar UNBK pada tahun 2017, terdiri 2.063 MTs dan 2.362 MA.

Point ini menjadi salah satu simpulan diskusi para Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Kanwil Kemenag Provinsi se Indonesia pada Rakor Evaluasi Pelaksanaan Ujian-ujian Madrasah di Makassar.
Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi pada Direktorat KSKK Madrasah Basnang Sa’id mengatakan, para peserta rakor bertekad untuk mesukseskan penyelenggarakan UNBK 100% di tahun 2018.
“Bahkan, forum ini mengusulkan agar ujian berbasis komputer ini diperluas pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasionall ( UAMBN),” ujarnya di Makassar, Jumat (14/7/2017).
Menurutnya, ada beberapa isu yang dibahas bersama dalam rakor. Pertama terkait pentahapan ujian nasional. Peserta merasa pentahapan yang penderk dan dengan jadwal yang ketat merepotkan pelaksana di lapangan. Forum berharap pentahapan UN atau UAMBN pada 2018 lebih panjang untuk mengantisipasi permasalahan di lapangan.
Isu kedua terkait efisiensi, efektifitas, integritas, dan kenyamanan pelaksanaan UNBK yang dinilai lebih baik dan memuaskan. Ditemukan data bahwa hasil UNBK 2017 lebih baik jika dibanding Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil ( UNKP). Karenanya, ke depan diharapkan semua madrasah bisa menyelenggarakan UNBK.
Forum juga mengusulkan agar pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang mandiri diatur dengan POS tersendiri oleh Kemenag. Selama ini, POS USBN yang dikeluarkan Kemendikbud tidak mencantumkan kata madrasah setelah kata sekolah. Padahal dalam UU Nomor 20 tahun 2003 setiap menyebutkan kata sekolah selalu diikuti /madrasah.
Menurut Basnang Sa’id, rakor digelar dalam rangka  mengevaluasi pelaksanaan ujian-ujian di madrasah agar pelaksanaan tahun depan lebih baik. Sebagaimana diketahui bahwa ada beberapa ujian di madrasah; Ujian Ahir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN), Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN) dan Ujian Maadrasah (UM) untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Rakor Evaluasi Pelaksanaan Ujian-Ujian Madrasah dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan Abdul Wahid Thahir. Dalam kesempatan itu, Abdul Wahid mengapresiasi pelaksanaan UAMBN, khususnya di Sulawesi Selatan, yang berjalan baik dan lancar, efektif, simple, serta tidak ribet.
“Saya sendiri yang turun lapangan, dan saya merasa puas dan bangga dengan penyelenggaran UNBK ini,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain: Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Teuku Ramli Zakaria sebagai koordinator UNBK Nasional, dan Kabag Perencanaan Ditjen Pendis Kemenag Kastolan. (kemenag|mnm).

Subscribe to receive free email updates: