Melihat Kota Tarakan Tuan Rumah STQ Nasional XXIV

MASJID BAITUL IZZAH KOTA TARAKAN. (FOTO KEMENAG).
BRNews - Kota Tarakan Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi tuan rumah pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXIV. STQ Nasional ini  dibuka Sabtu malam (15/7/2017)  oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Perhelatan akbar dua tahunan ini dipusatkan di Islamic Center Masjid Baitul Izza Kota Tarakan, Kaltara. Selain itu, venue STQ juga ada di Masjid Daarussa’adah, Masjid At-Taqwa, Masjid al-Ma’arif, dan Lapangan Tenis Tertutup yang semuanya ada di Kota Tarakan. Antara satu lokasi dengan lainnya, bisa ditempuh tidak lebih dari 10 menit dengan kendaraan.
Tarakan berasal dari bahasa Tidung yang artinya tempat singgah (Tarak) dan makan (Ngakan). Sesuai namanya, pulau ini menjadi tempat persinggahan atau tempat istirahat dan melakukan barter kaum nelayan dari kerajaan Tidung sebelum datangnya Kolonial Belanda.
Kota ini terletak di sisi timur Pulau Kalimantan. Dengan luas daratan 250,80 Km2 dan jumlah penduduk lebih dari 250.000 jiwa, Kota Tarakan menjadi tempat terpadat di Provinsi Kalimantan Utara. Kota ini memiliki 4 kecamatan dengan 20 kelurahan.
Kota Tarakan sudah dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka. Di sini, telah ada pengeboran minyak sejak 1896 oleh pemerintah hindia belanda. Bahkan, hingga kini masih banyak terlihat sumur aktif dan kilang penampungan sepanjang jalan utama.
Kota ini memiliki sebuah bandara bertaraf internasional bernama Juwata. Venue kegiatan STQ Nasional berlokasi tidak jauh dari bandara, dengan jarak tempuh sekitar 10 menit saja.
Bandara Juwata memiliki rute penerbangan 3x seminggu ke Tawau Sabah, Malaysia. Sementara penerbangan domestik ada 11 trip, setiap harinya dengan pesawat Garuda, Batik Air, Sriwijaya, dan Lion Air.
Soal wisata, ada beberapa destinasi, seperti Pantai Amal, Kebun Raya Anggrek, Museum Rumah Bundar, Penangkaran Buaya, dan Wana Wisata Persemaian. Kota ini juga memiliki garis perbatasan darat dengan panjang 1035 km yang langsung berhadapan dengan Malaysia.
Kota Tarakan juga kaya akan kearifan lokal dan ragam budaya. Hal ini sebagai bukti akan keragaman masyarakatnya. Komposisi penduduk 35% jawa (timur dan tengah), 35% dari sulawesi (Bone, Maros, dan Makassar), dan sisanya adalah penduduk lokal, yang umumnya dari suku Dayak.
Kehidupan beragama di kota ini berlangsung harmonis. Bangunan rumah ibadah dari berbagai agama mudah ditemukan. Masyarakat beragama hidup saling berdampingan. (kemenag.goid|mnm).

Subscribe to receive free email updates: