Kemenag Gorontalo Gelas Pentas PAI

BRNews - Ratusan siswa dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Gorontalo berlomba menjadi yang terbaik. Kesempatan itu, dilakukan dalam Ajang Seleksi Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilaksanakan oleh Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo, Kamis (27/7/2017).

Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Drs. Abd. Rahman Yusuf menerangkan, acara itu dilaksanakan sebagai tahapan seleksi untuk mengikuti kegiatan serupa tingkat Provinsi. Menurutnya, masing-masing siswa yang lolos menjadi yang terbaik, akan mewakili Kabupaten Gorontalo tampil bersama siswa dari kabupaten/kota lain di Provinsi Gorontalo.
"Ada delapan cabang seni yang dilombakan sekarang. Mulai dari Kaligrafi, Cerdas Cermat, Kreasi Busana Muslim, Lomba Nasyid, Pidato PAI, MTQ. MHQ, dan Debat PAI. Total siswa yang terlibat ada 100 orang," kata Abd. Rahman Yusuf.
Pelaksanaan Ajang Seleksi Pentas PAI, kata Abd.Rahman merupakan momentum untuk memperkokoh niat dan sikap dalam mewujudkan bangsa yang berkarakter, terutama bagi generasi muda. Disamping itu juga, diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta didik supaya lebih bersemangat mempelajari dan mencintai pelajaran pendidikan agama Islam.
"Menjadi sarana aktualisasi diri bagi peserta dalam hal pendalaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai Islam. Nantinya diharapkan mendapatkan bibit unggul, sekaligus membentuk intelektual generasi muda disertai dengan kecerdasan emosional dan keagamaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kadar ketaqwaan kepada Allah SWT," ungkapnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo Dr. Marwan Razak,M.Pd.I memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Karena, ajang seleksi ini dapat mewujudkan generasi muda yang berkarakter dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kreatifitas dibidang keterampilan dan seni pendidikan agama Islam.
Kakankemenag berharap, kegiatan ini mampu membentengi anak didik dari dampak negatif perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.
Kewaspadaan ekstra tambah Marwan, harus dilakukan semua pihak. Khususnya guru agama, karena tantangan zaman datang dari berbagai lini, baik lokal maupun internasional.
"Kegiatan ini harus menjadi pijakan generasi bangsa untuk tetap teguh pada nilai-nilai Islam yang sesungguhnya. Terutama Islam yang keindonesiaan," ucapnya.
"Disamping merupakan ajang kreativitas bagi peserta didik, juga lebih menggairahkan untuk mencintai pendidikan agama Islam. Selain untuk menjaga ukhuwah dan silaturahmi antar siswa," pungkasnya. (kemenag|mnm).

Subscribe to receive free email updates: