Kakek Maksum, Tukang Becak Naik Haji
BRNews - Dengan mengucap syukur alhamdulillah, Maksum bin Wahab kakek berusia 79
tahun berangkat ke tanah suci setelah menabung selama 21 tahun. Ia menabung dari hasil menarik becak tersebut
disisihkan untuk mendaftar haji.
Kakek Maksum yang tinggal di
Kapasan Samping Surabaya itu sehari-hari berprofesi sebagai pengayuh
becak.
Kakek Maksum telah berangkat haji pada Sabtu malam (29/7/2017) melalui Embarkasi Surabaya. Maksum yang asal
Bangkalan itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 6 dari Kabupaten
Nganjuk dan Kota Surabaya.
Maksum mengisahkan, awal di Surabaya, rejeki
yang diperoleh tidaklah banyak. Maksum putus asa, dengan becak lusuhnya,
namun tekadnya yang membara dia terus bekerja.
"Lama-lama saya bisa menabung. Akhirnya bisa beli becak milik majikan, waktu itu dua puluh ribu rupiah," katanya.
Tahun 1996, istri tercintanya, Zaenab,
meninggal dunia. Ia tidak ingin merepotkan ke enam anaknya, dan
memutuskan tetap mengayuh becak sebagai mata pencahariannya.
"Sepeninggal istri, saya tetap bekerja menarik becak. Saya tidak ingin merepotkan anak-anak," katanya.
Saat itu pula terbesit di hati Maksum
untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Dia berusaha menabung dengan
menyisihkan uang hasil mengayuh becak. Impian Maksum naik haji terbuka
ketika tahun 2010 dia nekat menabung di bank khusus untuk ongkos haji.
Diantar menantunya, dia membuka rekening di sebuah kantor bank di dekat
rumahnya.
"Buka rekening pertama saya setor Rp800 ribu. Ketika ditanya (petugas bank), saya langsung bilang untuk naik haji," ujarnya.
Sebulan sekali dia menabung ke bank,
kadang 500 ribu terkadang 1 juta. Tergantung besar uang yang dia
sisihkan dari hasil mengayuh becak. (kemenag jatim|mnm).