Batam Cocok Jadi Gerbang Dakwah Islam ke Asia

BRNews - Batam, adalah sebuah kota industri yang menerapkan sistem free trade zone (zona perdagangan bebas). Batam berbatasan langsung dengan negara jiran Singapura, Batam dinilai cocok dijadikan sebagai pintu gerbang bagi dakwah Islam di Asia.

Letak yang strategis menjadikan pulau industri seluas 1.595 km persegi itu bisa menjadi penghubung dakwah Islam  ke Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand.

Demikian disampaikan oleh tokoh agama Batam, Jamaluddin Noor kepada media. Menurut Noor, ormas Islam perlu melebarkan jangkauan dakwah di luar negeri. “Paling tidak, pintu masuknya mellaui Asia Tenggara,” katanya.

Da’i peraih penghargaan Anugerah Batam Madani itu mengatakan, pendakwah semestinyatidak asyik dengan capaian dakwah di dalam negeri, namun juga perlu memperluas perannya tanpa disekat oleh batas negara. “Wilayah dakwah orang beriman tidak boleh terbatas atau tersekat oleh batas nasional,” ujarnya.

Untuk itu, saran pria  yang akrab disapa ustadz Jamal itu ormas Islam perlu menyiapkan sarana dakwah di pualu Batam ini, seperti kantor khusus bagi ormas-ormas Islam. Kantor tersebut bisa dimanfaatkan untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi atau para da’i nasional dan internaisonal.

Selain letak yang strategis, kelebihan Batam sebagai kota internasional adalah karakteristik Melayu yang dimilikinya. “Faktor-faktor kedekatan dengan muatan-muatan Melayu itu akan lebih mudah ormas Islam untuk masuk,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah ini.

Ormas Hidayatullah misalnya, seperti disebut Jamal, tengah membangun gedung dakwah yang disebut sebagai Kantor Hidayatullah Asia Raya. Pendirian kantor ini dimaksudkan untuk memfasilitasi ormas Islam dalam membuka hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia.

Pembangunan kantor yang berlokasi di kawasan Tanjung Uncang itu diharapkan rampung sebelum tahun 2016 berakhir, dan bisa dimanfaatkan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan, pertemuan tokoh antar ormas Islam, serta laboratorium dakwah.

Jamal mengatakan, bagi ormas seperti Hidayatullah, membuka hubungan internaisonal dalam komteks dakwah Islam merupakan amanat Munas tersebut yang digelar tahun lalu. Hal tersebut sudah ditempuh dengan melakukan berbagai kerjasama di sejumlah bidang di Turki dan Sudan melalui Departemen Luar Negeri pada Maret 2016.

“Oleh karena itu kemahiran dari sisi bahasa para da’i ini sangat diharapkan, baik bahasa Inggris maupun bahasa Arab. Dan tentu yang banyak di sekitar Batam  ini adalah bahasa Mandarin atau bahasa China,” pungkasnya.(kemenag|rita-era|hidayatullah).

Subscribe to receive free email updates: