Orang Yang Merugi di Bulan Ramadhan

BRNews - Sesungguhnya Allah SWT mengkhususkan bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya dengan keutamaan yang agung dan keistimewaan yang luar biasa. Namun sayang ada sebagian orang tidak memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Hal itu disampaikan Karjianto, M.Pd saat memberikan materi pada kegiatan Pesantren Ramadhan,  di Ruang Kelas Ilmu Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kabupaten Gorontalo, Kamis (8/6/2017).
Dihadapan ratusan siswa, Guru Bidang Studi Akidah Akhlak dan Ushul Fiqih ini mengatakan, ada orang yang merugi di Bulan Ramadhan sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Amat merugi orang yang dipertemukan dengan  bulan Ramadhan,  kemudian Ramadhan pergi belum diampuni dosanya." (HR. al-Tirmidzi, Ahmad, al-Baihaqi, al-Thabrani, dalam Shahih al-Jaami', no. 3510).
Karjianto menjelaskan tentang hadis diatas bahwa, orang yang merugi adalah mereka yang Allah pertemukan dengan bulan Ramadhan, begitu Ramadhan telah pergi dosanya tidak terampuni. Apa penyebabnya? Mereka  berpuasa, namun disaat yang sama tidak  mampu meninggalkan perkataan dusta, menggunjing, memfitnah, adu domba, berbuat nista, menyia-nyiakan waktu dan melakukan perbuatan tercela lainnya.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw Bersabda "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta perbuatan bodoh, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya" (HR. al-Bukhari dan Abu Dawud).
"Hadis ini merupakan kiasan atau perumpamaan bahwa Allah tidak menerima puasa semacam itu, sebagaimana yang diutarakan Ibnu Batthal dalam Subulus Salam," urai Karjianto.
Lebih lanjut Karjianto menjelaskan, jika perbuatan tercela tersebut belum bisa ditinggalkan bagi orang yang berpuasa, maka orang tersebut termasuk orang yang merugi dan sia-sia. "Kalau kita tidak mampu meninggal perbuatan tersebut tentu amal ibadah puasa kita akan sia-sia hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah Saw : Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga. (HR. Ath Thabrani. dalam Shahih At Targib wa At Tarhib no. 1084),” terangnya.
Karjianto mengingatkan kepada seluruh siswa agar kita selalu bertaubat kepada Allah. Karena sebagai manusia biasa tentunya banyak berbuat salah dan dosa. Mata, mulut, telinga, hidung, tangan dan kaki manusia pernah berbuat dosa. Dosa kepada teman, sahabat, tetangga bahkan kepada orangtua yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang.
Diakhir ceramahnya Karjianto mengajak kepada seluruh kaum muslimin dan seluruh siswa agar dapat mengisi bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Yaitu, berpuasa satu bulan penuh, bukan hanya tiga hari, tidak meninggalkan Sholat Lima Waktu, menggiatkan Shalat Tarawih dan Witir, membaca Al-quran dan berbuat baik kepada teman, sahabat terutama kepada orangtua.
"Agar kelak setelah bulan Ramadhan pergi, kita menjadi insan yang bertaqwa dan tidak termasuk golongan yang merugi. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan menjadikan kita sebagai hambaNya yang shaleh, yang akan keluar sebagai pemenang. Amin ya Rabbal alamin," tutupnya seperti dilansir web gorontalo.kemenag.go.id. (mnm).
 

Subscribe to receive free email updates: