Hasil Seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi Segera Diumumkan

BRNews - Kementerian Agama segera mengumumkan hasil seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) tahun 2017. Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Imam Safei mengatakan, hasil seleksi rencananya akan diumumkan pada 2 Juni mendatang.

"Lebih dari 5.000 pendaftar telah mengikuti ujian berbasis komputer (CBT), dan sudah 270 yang lolos seleksi," jelas Imam Safei dalam rapat Penentuan Kelulusan Calon Mahasiswa Perguruan Tinggi (PBSB) di Bandung, Senin (29/5/2017).
"Hasil seleksi ujian ini akan diumumkan pada 2 Juni 2017 melalui website www.pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id," sambungnya. Rapat penentuan kelulusan ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh perguruan tinggi mitra.
Menurut Imam, 270 penerima PBSB 2017 ini tersebar di 13 perguruan tinggi mitra, yaitu: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IPB, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, UPI Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UGM Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UNAIR Surabaya, ITS, UIN Alaudin Makassar, dan Universitas Cendrawasih Jayapura.
Imam Safei mengatakan, PBSB adalah ikhtiar Kemenag dalam memberdayakan alumni pesantren menuju spektrum yang lebih luas. Menurutnya, tidak semua alumni pesantren menjadi guru atau ustadz.
"Jumlah santri ada 4 jutaan, sedangkan masjid hanya berjumlah 180.000-an dan desa hanya sekitar 75.000-an. Jadi jelas, pengembangan pemberdayaan santri pada fungsi lain harus diperkuat," ungkapnya.
PBSB sudah berjalan sejak tahun 2004. Sampai saat ini, tercatat lebih dari 3000 santri yang telah menerima beasiswa dari Kementerian Agama. Bahkan, banyak alumni PBSB yang sekarang menduduki posisi penting di beberapa instansi, seperti Mahkamah Konstitusi, Bapenas, perusahaan besar swasta, dan melanjutkan studi hingga S3 di luar negeri.
"Perguruan tinggi harus mencanangkan program proyeksi bagi alumni dengan baik. Arahkan santri-santri kita untuk bisa kuliah lanjut di luar negeri. Saya titip santri-santri kita ini," jelasnya.
Imam menambahkan, banyak program proyeksi alumni yang bisa dikembangkan. Alumni ilmu falak misalnya, sampai saat ini masih sangat dibutuhkan di masyarakat. Jika satu orang ditempatkan di setiap kabupaten, lanjut Imam, maka kesempatan bagi alumni bidang ini masih terbuka.
Imam mengaku kalau sempat ada tawaran dari Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mengembangkan Planetarium Jagad Raya di Tenggarong. "Tolong masing-masing kampus membuat program proyeksi alumni, karena alumnilah indikator keberhasilan program ini," tandasnya.
Pencegahan paham radikalisme di kampus juga turut menjadi sorotan mantan Dosen STAIN Samarinda ini. Imam mengingatkan seluruh perwakilan perguruan tinggi mitra yang hadir untuk berkomitmen menjaga paham keagamaan para penerima beasiswa.
"Bapak Ibu adalah yang paling dekat dengan santri-santri di kampus. Perlu program yang intensif untuk memastikan anak-anak kita di sana tetap pada paham keagamaan yang moderat dan cinta NKRI," pungkasnya. (kemenag.go.id).

Subscribe to receive free email updates: