Hukum Menuntut Ilmu Dan Mengajarkannya

Siswa-siwi MAN Sape NTB (foto-foto kemenag ntb)
BRNews - Apabila kita menelaah isi Al-Qur'an dan Al-Hadis, niscaya kita akan menemukan beberapa nas yang menjelaskan kewajiban menuntut ilmu, baik bagi laki-laki ataupun perempuan.Tujuan diwajibkannya mencari ilmu tiada lain agar kita menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan atau kebodohan.

Menuntut ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan jalan bertanya, melihat, ataupun mendengar.Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad saw.:
"Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupunperempuan."
(HR. Ibn Abdul Barr)
Dari hadits di atas dapat kita ambil pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya untuk menuntut ilmu, baik bagi laki-laki ataupun perempuan. Dengan ilmu yang dimilikinya, seseorang dapat mengetahui segala bentuk kemaslahatan dan jalan kemanfaatan. Dengan ilmu pula, ia dapat menyelami hakikat alam, mengambil pelajaran dari pengalaman yang didapati oleh umat terdahulu, baik yang berhubungan dengan masalah-masalah akidah, ibadah, ataupun yang berhubungan dengan persoalan keduniaan. 
Nabi Muhammad saw. bersabda:
"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia memiliki ilmunya pula; dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-keduanya pula." (HR.Bukhari dan Muslim)
Ada pepatah yang mengatakan Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri cina. Islam mewajibkan kita untuk menuntut berbagai macam ilmu, dunia yang memberi manfaat dan dapat menuntun kita mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dunia. Hal tersebut dimaksudkan agar tiap-tiap muslim tidak picik, dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi segenap manusia yang ada di dunia ini dalam batasan yang diridhai oleh Allah swt.
Demikian pula Islam mewajibkan kita menuntut ilmu akhirat, karena dengan mengetahuinya kita dapat mengambil dan menghasilkan suatu Natijah, yakni ilmu yang dapat diamalkan sesuai dengan perintah syara'.
Yuliana Saputri siswi kelas X IPA3
Seseorang yang telah mempelajari dan memiliki ilmu, maka yang menjadi kewajibannya adalah mengamalkan segala ilmu yang dimilikinya, sehinggailmunya menjadi ilmu yang manfaat; baik manfaat bagi dirinya sendiri ataupun manfaat bagi orang lain. Agar ilmu yang kita miliki bermanfaat bagi orang lain, maka hendaklah kita mengajarkannya kepada mereka. 
Mengajarkan ilmu-ilmu kepada orang lain berarti memberi penerangan kepada mereka, baik dengan uraian lisan, atau dengan melaksanakan sesuatu amal dan memberi contoh langsung di hadapan mereka atau dengan jalan menyusun dan mengarang buku-buku untuk dapat diambil manfaatnya. 
Mengajarkan ilmu memang diperintah oleh agama, karena tidak bisa disangkal lagi, bahwa mengajarkan ilmu adalah suatu pekerjaan yang sangat mulia, 
Jika ditinjau dari segi orang yang memiliki ilmu dengan orang yang tidak memiliki ilmu, maka sungguh jauh sekali perbedaannya baik dari segi nilainya maupun derajatnya, sebagaimana firman Allah swt.yang artinya :
"Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."(QS. Al-Mujdalah/58: 11)
Ayat-ayat tersebut menggambarkan, betapa tingginya nilai dan derajat orang yang berilmu. Dengan ilmu manusia akan memperoleh segala kebaikan, dan dengan ilmu pula manusia akan memperoleh kedudukan yang mulia. Walaupun dimungkinkan pada suatu ketika pandangan manusia terhadap ilmu atau pemilik ilmu menjadi kabur, karena kerasnya pengaruh benda-benda dan pergeseran nilai kehidupan yang lain, tetapi kita yakin pada suatu ketika manakala bahaya yang ditimbulkan oleh benda-benda atau lainnya telah menghebat, niscaya orang akan kembali lagi mencari ilmu untuk mengatasi masalah yang ada sebagai pengobatnya.
"Barang siapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan Sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia pulang kembali."
(HR. Tirmidzi)
Mengapa menuntut ilmu itu sangat tinggi nilainya dilihat dari segi ibadah? Karena amal ibadah yang tidak dilandasi dengan ilmu yang berhubungan dengan itu, akan sia-sialah amalnya. Syaikh Ibnu Ruslan dalam hal ini menyatakan:
"Siapa saja yang beramal (melaksanakan amal ibadah) tanpa dilandasi ilmu, maka segala amalnya akan ditolak, yakni tidak diterima.".
Demikianlah isi dari sebagian ceramah yang disampaikan oleh Yuliana Saputri siswi kelas X IPA3 . Agenda rutin MAN Sape yang dilaksanakan setiap hari Jumat ini merupakan ajang untuk menunjukkan kebolehan tampil di depan siswa-siswi dan guru berpidato layaknya mubaligh/mubaligah profesional, acara tersebut berlangsung di Mushalla Al-Khawarizmi MAN Sape setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama dan semua telah terjadwal dengan rapi.
Zainal Arifin, S.Ag selaku Kepala MAN Sape memberikan pengarahan di depan siswa-siswi bahwa disiplin haruslah ditingkatkan sesuai dengan isi ceramah teman kalian Yuliana Saputri, bahwa menuntut ilmu harus diiringi dengan kedisipilinan, tanpa kedisiplinan mustahil ilmu dapat kita raih, demikian juga masalah kedisiplinan kehadiran di sekolah jangan sampai ada yang terlambat lagi, sehingga kita bisa fresh menerima pelajaran dengan sempurna hingga KBM berakhir. (Ayatu|ntb.kemenag.go.id)
 

Subscribe to receive free email updates: