Provinsi Kaltim Kekurangan Pembimbing Manasik
BRNews - Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kalimantan Timur
mengakui saat ini di wilayahnya sangat kekurangan pembimbing manasik.
Dia mencontohkan ada kabupaten pemekaran baru yang berbatasan dengan
Malaysia hanya memiliki satu orang tenaga di KUA.
“Kami memiliki Kemenag baru hasil pemekaran, pendaftaran haji belum dapat dilakukan karena belum memiliki sarana yang memadai, disamping itu ada juga kendala minimnya tenaga pembimbing manasik di daerah-daerah pedalaman, bahkan ada KUA yang hanya memiliki 1 orang pegawai” tutur Kholiq.
Kholiq ketika berdiskusi dengan Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal PHU (Slamet) pada hari Jum’at siang (10/3/2017), juga menyoroti kurang bergairahnya KBIH yang ada di wilayahnya.
“Saya mendapatkan laporan bahwa saat ini Kelompok Bimbingan di Kaltim sedang kurang bersemangat, dalam waktu dekat saya akan menjalin komunikasi dengan mereka untuk kembali mengaktifkan manasik mandiri. Jemaah waiting list harus selalu di-charge ilmu manasik dan motivasi ibadahnya,” kata Kholiq.
Beberapa waktu yang lalu Kholiq juga telah melakukan pertemuan dengan berbagai elemen pendukung operasional haji Kaltim untuk melakukan evaluasi dan rapat koordinasi. Salah satu hasil yang mengemuka adalah peningkatan kompetensi narasumber manasik haji di KUA. Pembimbing dianggap kurang kompeten karena tidak dapat melakukan update ilmu manasik dan kondisi terkini di Arab Saudi.
Pihaknya juga mendapatkan keluhan dari beberapa pihak tentang belum adanya pembimbing bersertifikat resmi.
“Kami sedang mencari solusi supaya dapat menyelenggarakan sertifikasi pembimbing manasik, karena hal ini sangat penting untuk menunjang ibadah Jemaah Haji,” kata Kholiq. (kemenag.goid)
“Kami memiliki Kemenag baru hasil pemekaran, pendaftaran haji belum dapat dilakukan karena belum memiliki sarana yang memadai, disamping itu ada juga kendala minimnya tenaga pembimbing manasik di daerah-daerah pedalaman, bahkan ada KUA yang hanya memiliki 1 orang pegawai” tutur Kholiq.
Kholiq ketika berdiskusi dengan Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal PHU (Slamet) pada hari Jum’at siang (10/3/2017), juga menyoroti kurang bergairahnya KBIH yang ada di wilayahnya.
“Saya mendapatkan laporan bahwa saat ini Kelompok Bimbingan di Kaltim sedang kurang bersemangat, dalam waktu dekat saya akan menjalin komunikasi dengan mereka untuk kembali mengaktifkan manasik mandiri. Jemaah waiting list harus selalu di-charge ilmu manasik dan motivasi ibadahnya,” kata Kholiq.
Beberapa waktu yang lalu Kholiq juga telah melakukan pertemuan dengan berbagai elemen pendukung operasional haji Kaltim untuk melakukan evaluasi dan rapat koordinasi. Salah satu hasil yang mengemuka adalah peningkatan kompetensi narasumber manasik haji di KUA. Pembimbing dianggap kurang kompeten karena tidak dapat melakukan update ilmu manasik dan kondisi terkini di Arab Saudi.
Pihaknya juga mendapatkan keluhan dari beberapa pihak tentang belum adanya pembimbing bersertifikat resmi.
“Kami sedang mencari solusi supaya dapat menyelenggarakan sertifikasi pembimbing manasik, karena hal ini sangat penting untuk menunjang ibadah Jemaah Haji,” kata Kholiq. (kemenag.goid)