Presiden Joko Widodo Tegaskan: Kebhinnekaan Rahmat Bagi Indonesia
BRNews - Setelah meresmikan pembangunan Asrama
Haji Kabupaten Mandailing Natal Presiden Republik Indonesia dan Ibu
Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan menuju Pondok Pesantren
Musthafawiyah Purba Baru, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu 25 maret 2017.
Sesampainya
di pondok pesantren, Presiden Joko Widodo disambut 13.000 santri dengan
lantunan shalawat Nabi Muhammad SAW, yang telah menunggu sejak pagi.
"Selamat datang Pak Presiden selamat datang pak Jokowi di
Musthafawiyah," kata para santri sambil melambaikan tangan.
Presiden
Joko Widodo disambut langsung oleh Mudir Pondok Pesantren
Musthafawiyah, H. Mustafa Bakri Nasution, dengan pelukan hangat dan
memakaikan kain sorban berwarna merah-putih ke bahu presiden dan
mengajak Presiden beserta rombongan menuju tempat acara.
Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren ini dalam rangka menghadiri puncak peringatan
Silaturahmi Nasional Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) dan
meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Susun Santriwati Pondok
Pesantren Musthafawiyah Purba Baru.
Dalam
amanatnya didepan para undangan dan 13 ribu santri dan santriwati
pondok pesantren Musthafawiyah, beliau berpesan agar Silaturahmi
Nasional Jamiyah Muslim Indonesia tersebut dapat merekatkan hubungan
silaturahmi beda adat dan budaya dibawah naungan agama Islam.
Mari
kita jadikan keanekaragaman dan kebhinnekaan tersebut sebagai rahmatan
lil alamin, menjadi kekuatan dan modal bagi kita untuk membanagun bangsa
dan negara yang kita cintai ini, lanjutnya.
Dia
mengatakan, fitnah, iri, dengki, saling menghujat dan menyebar berita
berita yang tak benar hoax bukan ajaran agama kita dan bukan pula budaya
bangsa Indonesia.
Presiden Joko
Widodo menyampaikan bahwa masyarakat batak mapun mandailing jangan mudah
terpancing pada isu-isu yang menyesatkan, yang sengaja diciptakan di
media sosial karena hal tersebut bukan budaya Indonesia.
Dia
berharap agar Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) sebagai suatu
organisasi kemasyarakatan harus dapat memelihara kebhinnekaan kita ini,
mari kita rajut kembali benang benang yang mulai terputus, kita perkuat
silaturrahmi kita untuk membangun dan memajukan bangsa dan tanah air
kita ini.
Sebagai Pondok Pesantren
Musthafawiyah tertua di Sumatera Utara yang sudah berusia 104 tahun
mudah mudahan selalu mendapatkan berkah dan telah banyak membantu
pemerintah dalam mencerdaskan bangsa.
Pola dan sistem belajar santri yang mengedepankan agama dan pengkajian kitab kitab kuning harus terus dipertahankan, harapnya.
Presiden
juga memuji para santri Musthafawiyah asing dan yang tidak
mengedapankan budaya kebarat-baratan, kesopanan dan kesantunan yang
ditunjukkan para santri Musthafawiyah ini membuat saya betah di
Mandailing dan berjanji akan datang kembali mengunjungi Mandailing
Natal.
Selanjutnya Presiden Joko
Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum, Mendikbud, Gubernur Sumatera
Utara, Bupati Mandailing Natal dan Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten mandailing Natal melakukan peletakan batu pertama pembangunan
Rumah Susun Santriwati Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru. (mnm|kemenag sumut)