Menteri Agama Lukman Hakim Minta Kanwil Kemenag Sultra Data Kebutuhan Guru Agama

Menag Lukman beri sambutan di hadapan tokoh agama dan adat Kota Baubau Sultra. (foto: sugito)
BRNews - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melakukan pendataan kebutuhan guru agama di Sulawesi Tenggara. Arahan ini disampaikan Menag saat merespon harapan dari tokoh agama dalam Tatap Muka dan Dialog Kerukunan Antarumat Beragama tingkat Provinsi yang diselenggarakan di Kantor Walikota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

 "Saya menginstruksikan Kanwil untuk menginstruksikan seluruh Kakankemenag Kabupaten/Kota se Sultra untuk menginventarisir kebutuhan guru agama. Nanti saya monitor," tegas Menag, Senin (20/3/2017).
Sebelumnya, mantan Kakanwil Kemenag Sultra Ali Irfan yang baru dilantik menjadi Sekretaris Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH) menjelaskan bahwa pihaknya belum mendapat permohonan dari para tokoh agama terkait kekurangan tenaga pendidik agama. Namun demikian, Menag minta agar Kanwil proaktif melakukan pendataan kebutuhan guru agama di Sultra.
Akan hal ini, Ali Irfan yang juga penanggung jawab kegiatan tersebut mengiyakan dan akan mengupayakan agar proses pendataan itu bisa dilakukan pada tahun ini oleh para Kepala Kankemenag Kab/Kota.
Selain soal kekurangan guru agama, tokoh agama yang hadir juga menanyakan kebijakan usia pensiun penyuluh yang hanya sampai 50 tahun. Mereka berharap agar bisa diperpanjang lagi.
Akan hal ini, Menag mengatakan bahwa ketentuan tentang batas usia pensiun penyuluh menjadi kewenangan KemenPAN dan RB, bukan kewenangannya.
"Itu Ketentuan dari KemenPAN RB, jadi kita tidak bisa mengubahnya. Meski demikian, penyuluh yang telah pensiun, pengalamannya masih dibutuhkan masyarakat. Karenanya, Kemenag akan bekerja sama dengan Ormas keagamaan untuk memberdayakannya," janji Menag.
Menag mengapresiasi peran tokoh agama di Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam menjaga kerukunan antar anak bangsa yang berbeda-beda. Menag menilai Sultra termasuk kawasan dengan tingkat kerukunan yang baik. Hal itu menurutnya tidak terlepas dari peran para tokoh agama, pemimpin majelis dan ormas agama, termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Meski demikian, Menag mengajak semua piha untuk tetap menjaga dan mempertahankan harmonisasi yang sudah terjalin baik. Kondisi harmonis jangan justru membuat para pihak menjadi lengah, karena tidak mudah untuk menciptakan suasana kerukunan dalam kajemukan.
"Jangan berpuas diri dengan kondisi yang ada, terus kobarkan pesan-pesan kedamaian melalui nilai-nilai agama sehingga kerukunan itu tetap terpelihara dan dijaga dengan baik," ujarnya.
Tatap Muka dan Dialog Agama ini dihadiri para tokoh dari berbagai agama, adat, dan birokrasi. Hadir pula Walikota Baubau, AS Tamrin, mantan Kakanwil Kemenag Sultra Mohammad Ali Irfan yang baru saja dilantik menjadi Sekretaris Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ketua DPR Kota Baubau, serta perwakilan Pemprov.(mnm|kemenag.goid)

Subscribe to receive free email updates: