Lulusan Perguruan Tinggi Islam Diminta Perkuat Cara Berfikir Kritis

BRNews - Sivitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terus memperkuat tradisi berfikir kritis para mahasiswanya. Hal ini ditegaskan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin  saat memberikan Orasi Ilmiah di Wisuda Sarjana dan Pascasarjana ke-70 UIN Walisongo Semarang yang bertemakan.

Menurutnya, cara berfikir kritis menjadi modal penting generasi muda untuk menjadi lebih produktif dan professional. "PTKIN harus mampu melakukan penguatan cara berfikir dengan model critical system thinking sehingga mahasiswa dan alumninya akan produktif, bijak dalam mensikapi perbedaan dan kemajuan zaman," ujarnya di Semarang, Selasa (31/1/2017).
Terkait itu, para pimpinan PTKIN harus mampu meng-upgrade lembaganya sebagai Pusat Kajian Islam yang berkualitas dan mampu mencetak para sarjana bermutu yang akan menjadi asset bangsa. Tantangan ke depan, menurut Menag semakin kompleks, terlebih dengan teknoogi informasi (IT) yang berkembang cepat.
Menag berharap civitas akademika PTKIN dapat menjadi benteng, dan tampil di depan untuk memberikan 'pencerahan' kepada masyarakat luas di luar kampus. Menurutnya, lembaga pendidikan Islam berperan penting membentuk karakter anak didik yang menghargai keragaman pendapat dan tidak merasa paling benar sendiri (to see the truth through the eyes of another).
Menteri lulusan pesantren ini berharap para wisudawan dapat mewarisi tradisi keilmuan, perjuangan dan model dakwah para Walisongo yang telah menjadikan nusantara menjadi tatanan masyarakat Islam yang damai, terbuka, dan toleran.
"Walisongo adalah contoh terbaik dalam berdakwah, mendidik dan membangun masyarakat. Berdamai dengan budaya lokal, merangkul tidak memukul, mengajak bukan mengejek, dan dengan cara-cara yang ramah bukan marah, Islam dapat berkembang dibawa oleh para Walisongo," katanya.
Pada kesempatan itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan dua gedung kuliah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Menag disaksikan oleh Rektor UIN Semarang Muhibbin Noor, Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Seditjen Pendidikan Islam Muhammad Ishom Yusqi, Karo Hukum dan KLN Ahmad Gunaryo dan civitas akademika UIN Semarang. (kemenag.goid).

Subscribe to receive free email updates: