Normalisasi Kuota Haji Berdampak Positif Bagi Perekonomian Saudi

BRNews - Kembalinya kuota haji pada posisi normal yakni 211 ribu orang yang mulai berlaku pada 2017 diyakini  akan membantu kemajuan bisnis Pemerintah Arab Saudi di Makkah. Pemulihan kuota diyakini akan mampu mengkompensasi kerugian sebesar 60 miliar Saudi Riyal yang mereka alami selama empat tahun terakhir ketika adanya pemangkasan kuota akibat perluasan Masjidil Haram.
 
"Kami telah memperkirakan total kerugian yang diderita oleh sektor terkait di Makkah sebagai hasil dari pemangkasan jamaah 20 persen, yakni 60 miliar Saudi Riyal. Atau kerugian per tahun 15 miliar Saudi Riyal," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (MCCI) Makkah, Maher Jamal, seperti dilansir laman republika.co.id  dari Saudi Gazette baru-baru ini.  

Dia mengapresiasi upaya Pemerintah Saudi untuk memperluas dua masjid suci di Makkah dan Madinah. Meskipun menghabiskan miliaran riyal, namun perluasan tersebut dapat menampung ju lah jamaah lebih besar lagi untuk melakukan haji dan umrah. "Perluasan mataf dan Masjidil Haram di Makkah akan meningkatkan kenyamanan jamaah," kata dia.

Jamal pun menyoroti dampak ekonomi dari keputusan yang baru-baru diambil oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman untuk menormalisasi pemangkasan kuota 20 persen baik di tingkat nasional dan internasional. Pasalnya hal tersebut akan meningkatkan penerbangan haji ke Arab Saudi dari seluruh dunia yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan yang berbeda

Dia mengharapkan ada peningkatan substansial dalam layanan haji dan umrah di tahun-tahun mendatang. Jamal mengatakan peningkatan jumlah haji dan umrah tahun ini dan di tahun-tahun mendatang akan meningkatkan perekonomian Saudi. 

"Normalisasi kuota akan membuat umat Islam di seluruh dunia bahagia dan jumlah mereka yang berniat untuk mengunjungi tempat-tempat suci di Makkah dan Madinah akan lebuh besar lagi," ujarnya.(rol|mnm)

Subscribe to receive free email updates: