Kantor Urusan Haji di Jeddah Bahas Peningkatan Layanan Transportasi Haji

Tim KUHI KJRI Jeddah bertemu Organda Saudi bahas transportasi jemaah haji. (foto: KUHI)
BRNews - Persiapan penyelenggaraan ibadah haji terus dilakukan. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Shaleh Banten awal Januari lalu, Tim Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) KJRI Jeddah mengadakan pertemuan dengan Naqabah lis-Sayyarat.

Menurut Staf Teknis 1 KUHI Ahmad Dumyathi Bashori, pertemuan dilakukan dalam rangka menindaklanjuti pembahasan terkait peningkatan layanan transportasi bagi jamaah haji Indonesia. Naqabah lis-Sayyarat merupakan asosiasi perusahaan angkutan darat yang resmi dibentuk oleh kerajaan Arab Saudi atau semacam Organda kalau di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan haji, Naqabah mendapat mandat untuk mengatur dan melayani transportasi darat baik di Arafah, Muzdalifah, Mina maupun angkutan antarkota perhajian. Naqabah membawahi seluruh perusahaan transportasi darat yang berjumlah 23 perusahaan angkutan darat Arab Saudi. Naqabah berada di bawah pengawasan langsung Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Menurut Dumyathi, pertemuan berlangsung di kantor Naqabah di wilayah Makkah Mukarramah pada Rabu (25/1). Ikut hadir dalam pertemuan ini, Staf Teknis Haji III Achmad Jauhari Chariri. Staf Teknis Haji dan rombongan disambut langsung Direktur Utama Naqabah Jenderal Ahmad Abdullah Sumbawa beserta stafnya.
Dalam pertemuan tersebut, Jenderal Sumbawa menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia. Dia menawarkan angkutan darat jamaah dengan bus-bus keluaran terbaru, kurang dari 5 tahun. Bus tersebut juga dilengkapi fasilitas toilet, full ac, wifi, serta air minum mineral dan jus.
Namun demikian, Sumbawa mengungkapkan bahwa peningkatan kualitas tersebut juga disertai biaya tambahan sebesar 25 riyal per jamaah untuk rute Airport Jeddah menuju hotel Makkah dan 10 riyal perjamaah dari Airport Madinah menuju hotel yang berada di Madinah.
Sedang biaya tranportasi dari hotel menuju Arafah, Muzdalifah, Mina, dan kembali lagi ke hotel tahun ini juga mengalami kenaikan. Kalau tahun sebelumnya hanya sebesar 180 riyal per jamaah, tahun ini menjadi 360 riyal.
"Kita akan memberikan bus-bus yang lebih baik, keluaran terbaru berusia kurang dari 5 tahun lengkap dengan fasilitasnya serta pelayanan yang berkualitas," ujar Sumbawa saat dikonfirmasi terkait konpensasi atas kenaikan harga yang begitu tajam.
Pertemuan ini diakhiri dengan penandatanganan kontrak kerjasama yang rutin dilakukan pada setiap awal persiapan pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji. (kemenag.goid).

Subscribe to receive free email updates: