Hasil Survei Tidak Banyak Pengaruhi Pemilih

Eep Saefuloh Fatah (tengah), Kamis (19/1) saat merilis hasil survei terbaru yang menempatkan pasangan Anies-Baswedan-Sandiaga Uno di urutan pertama dengan elektabilitas sekitar 31,7 persen. (foto: rol|ist)
BRNews - Tidak ada satu pun hasil survei yang berhasil mempengaruhi pemilih untuk mengubah pilihannya. Karenanya,  lembaga survei dhimbau benar-benar jujur dalam mengungkap hasil surveinya, khususnya terkait margin error atau ambang batas kekeliruan.

"Lembaga survei harus jujur, jadi setiap survei ada margin eror, tergantung respondennya. Semakin besar jumlah responden, semakin kecil margin eror ambang batas kekeliruannya," kata Eep Saefulloh Fatah dalam diskusi bertajuk 'Antara Survey dan Realitas' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1/2017).

Eep menyampaikan hal itu berkaitan dengan sejumlah lembaga survei yang merilis hasil survei terkait peluang pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada DKI Jakarta. Namun ternyata, hasil survey lembaga tidak semuanya menampilkan hasil seragam.

Terkait hal tersebut, Ceo dan Founder Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah menilai perbedaan dalam hasil survei adalah hal lumrah terjadi. Hal ini karena masing-masing lembaga survei menggunakan metodologi, jumlah responden, dan waktu yang berbeda saat survei tersebut dilakukan.

"Hasil survei berbeda-beda bukan hanya sekarang, terjadi hampir semua Pilkada, Pilkada 2012 juga," kata Eep.

Karenanya, ia mengajak masyarakat untuk memahami karakteristik hasil survei setiap lembaga. "Jadi kalau survei diumumkan kita bisa periksa jumlah respondennya, metodologinya, waktunya kapan, tiga hal itu harus membedakan hasil survei, jadi masyarakat harus mulai diajak bicara ini secara terbuka," kata dia.(rol|mnm)


Subscribe to receive free email updates: