Kemenag Yogyakarta Buka Jambore Santri Se- Provinsi DIY

Kabid Pakis, H. Masrudin, M.Pd.I. saat membuka Jambore Santri Se-DIY, Sabtu (24/12) di Ambarbinangun Kasihan Bantul. (foto: kemenag diy)
BRNews - Bertempat di Pondok Pemuda dan Bumi Perkemahan Ambarbinangun Tirtonirmolo Kasihan Bantul, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogayakarta (DIY), H. Masrudin, M.Pd.I membuka Jambore Santri tingkat Propvinsi DIY, Sabtu (24/12/2016).

Menurut ketua panitia jambore, Achmad Muslih, kegiatan yang digagas Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mushlihin ini diikuti sekitar 150 santri dari 6 pondok pesantren se-DIY. Mengusung tema Dengan Jambore Santri Kita Tingkatkan Iman dan Takwa untuk Membangun Negeri, acara akan berlangsung hingga Senin (26/12).
Pangasuh Ponpes Darul Mushlihin, Andri Efriadi, S.Sos.I mengungkapkan jambore kali ini memadukan tiga konsep yakni cinta negara, benuansa keagamaan dan cinta alam. Kita memperpadukan dengan alam. Jika di pondok kita hanya mengaji, mengaji dan mengaji. Maka di sinilah kita bersama alam, terang Andri.
Sedangkan Kepala Kanwil Kemenag DIY, Prof Nizar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kabid Pakis H. Masrudin, M. Pd. I. memberikan apresiasi atas terselenggaranya jambore tersebut. Kegiatan ini memiliki peran penting untuk membentuk karakter unggul bagi santri, tulis Nizar.
Lebih lanjut diungkapkan bahwa santri memiliki andil besar dalam proses perjuangan bangsa. Tercatat setidaknya ada lima perlawanan yang melibatkan kaum santri yakni perang Cirebon (1802-1806), perang Diponegoro (1825-1830), perang Padri (1821-1838), pemberontakan petani dan santri di Banten (1888) dan perang Aceh (1873-1908).
Kakanwil berharap melalui kegiatan ini mampu mengasah dan memupuk rasa kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama. Serta mampu meminimalkan efek negatif. Pesantren memiliki tiga fungsi yakni peran akademis, peran keumatan dan peran kebangsaan. (kemenag diy)

Subscribe to receive free email updates: