Yayasan Rumah Yatim Luncurkan Rumah Qur'an di Sleman

(rizma riyandi|republika)
Baiturahman News - Masyarakat muslim di Padukuhan Dabak, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman boleh berbangga hati. Pasalnya disini telah dibangun Rumah Qur'an, tempat untuk mengaji, atau belajar Qur'an bagi anak-anak atau warga setempat.

Rumah Qur'an ini didirikan Yayasan Rumah Yatim wilayah Yogyakarta. Direktur Utama Rumah Yatim, Nugroho BW menuturkan, bangunan yang berdiri di Padukuhan Dabak, Desa Condongcatur,  itu merupakan Rumah Qur'an yang pertama diresmikan secara nasional.

Pendirian Rumah Qur'an merupakan salah satu wujud keseriusan Rumah Yatim dalam membangunan pendidikan bangsa. "Meski kami belum bisa mendirikan sarana pendidikan formal di sini, kami berharap melalui Rumah Qur'an masyarakat bisa belajar Alquran dengan baik," kata Nugroho saat ditemui pada Peluncuran Rumah Qur'an di Jalan Wahid Hasyim No 7, Prenggolayan, Condongcatur, Depok, Kamis (10/11/2016).

Ke depannya, Rumah Qur'an akan menjalankan berbagai agenda pembelajaran. Antara lain tahsin, tahfidz, tamyiz atau mengartikan Alquran, tafsir Alquran, dan ta'lim atau mendakwahkan Alquran. Nugroho berharap agenda tersebut dapat menjadi kegiatan alternatif bagi masyarakat setempat.

Selain sebagai tempat pembelajaran, Rumah Qur'an juga didirikan untuk membendung hal-hal negatif yang mengancam kehidupan sosial anak. Di antaranya kriminalitas, narkoba, dan pornografi. Sebab pendidikan Alquran diyakini mampu membentuk karakter mulia pada generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Nugroho berterimakasih atas kebaikan Ibu Tri Aminih yang mewakafkan lahan seluas 328 meter persegi untuk Rumah Qur'an. "Pendirian Rumah Qur'an ini juga berasal dari sumbangan para dermawan. Ada 5.200 orang yang sudah menyumbang untuk Rumah Qur'an," katanya.

Ia berharap, ke depannya Rumah Yatim dapat memperluas kebermanfaatan bagi masyarakat DIY. Di antaranya dengan mendirikan SD dan SMP. Sementara itu, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementrian Agama Sleman, Sidik Pramono, sangat mengapresiasi peluncuran Rumah Qur'an.

Menurutnya kehadiran lembaga seperti ini harus disambut secara positif. Pasalnya, perkembangan agama dan sosial di tengah-tengah masyarakat berjalan tidak seimbang. Di mana kegiatan pendidikan agama berkembang lebih lambat.

"Pembinaan keagamaan sekarang jauh dari inovasi. Makanya jomplang. Oleh karena itu diperlukan program-program seperti ini untuk mendorong pemahaman islam di tengah-tengah masyarakat," kata Sidik.

Ia berharap ke depannya lembaga Alquran di Sleman dapat semakin berkembang dan bertambah jumlahnya. Sehingga generasi Qur'ani di kabupaten setempat dapat terbentuk dengan baik. Peluncuran Rumah Qur'an pun di akhiri dengan prosesi wisuda bagi 20 hafidz Qur'an asuhan Rumah Yatim.(mnm|rep)

Subscribe to receive free email updates: