MAN Insan Cendikia Sorong Didesain Sejajar Dengan MAN IC Serpong

Direktur Pendidikan Madrasah M Nur Kholis Setiawan memberikan pembinaan kepada Tenaga Pendidik dan Kependidikan MAN IC Sorong. (foto: ruchman|kemenag)
Baiturahman News - Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam terus berupaya menghadirkan madrasah unggul di berbagai provinsi di Indonesia. Salah satunya dengan mendirikan MAN Insan Cendekia di Kabupaten Sorong Papua Barat yang merupakan basis maritim kepulauan nusantara.

Direktur Pendidikan Madrasah M Nur Kholis Setiawan menegaskan bahwa kualitas MAN IC Sorong akan sama dengan MAN Insan Cendekia di Serpong, Gorontalo dan Jambi serta 14 MAN IC lainnya di Indonesia.
"Pembangunan MAN IC didesain seperti francaising atau model waralaba. Artinya tempat MAN IC boleh berbeda dan berada di mana-mana tetapi rasanya atau kualitasnya harus sama," kata Nur Kholis Setiawan saat memberikan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN Insan Cendekia Sorong di Sorong, Sabtu (24/09) lalu.
Untuk itu, lanjut Nur Kholis, kontrol mutu menjadi kata kunci penting agar kualitas MAN IC bisa sama. "Guru yang berkualitas, murid-murid yang unggul, dan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan peserta didik dan tantangan zaman menjadi taruhannya," ujarnya.
Mulai beroperasi pada tahun 2016 ini, MAN IC Sorong terus berbenah dengan melengkapi berbagai sarana fisik, seperti penambahan ruang asrama, rumah guru dan pembina asrama, serta masjid dan lapangan bola. Menurut M. Nur Kholis, keseriusan membenahi sarpras ini diharapkan akan menambah kepercayaan masyarakat dan mendukung keberadaan MAN IC. "Di sinilah arti pentingnya perencanaan yang pada saat yang sama diimbangi dengan kerja keras dan kebersamaan," ujarnya.
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN Insan Cendekia Sorong ini diikuti oleh seluruh Guru MAN IC, tenaga kependidikan, Komite Madrasah dan Kamad MI - MA di Kabupaten Sorong. Tampak hadir mendampingi rombongan Direktur Pendidikan Madrasah, Ruchman Basori, Sekretaris PMU MAN Insan Cendekia, Abdul Rumkel, Kepala Bidang Pendidikan Islam Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Dawet Marten Saranamual, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sorong, Ismail Betawi, Kepala MAN IC Sorong, Musthofa Musa, dan Kepala MAN Model Sorong.
Di hadapan para Guru dan Tenaga Kependidikan MAN IC Sorong, M. Nur Kholis Setiawan menggarisbawahi pentingnya melanjutkan hal baik yang telah diwariskan para pendahulu MAN IC. Menurutnya, MAN IC merupakan program nasional di bawah tanggung jawab Menteri Agama yang sudah berjalan lebih dari satu dekade dan terbukti sukses melahirkan generasi unggul.
"Melanjutkan yang lama, membuat yang baru dan mendesiminasikan MAN Insan Cendekia yang telah eksis menjadi komitmen kita semua. Sehingga MAN IC sebagai madrasah unggul dapat terjaga kontinuitasnya," kata Nur Kholis Setiawan.
Salah satu ikhtiar yang dilakukan, adalah melakukan pertukaran tenaga pendidik dan kependidikan. Para guru MAN IC yang sudah lama eksis akan ditugaskan mengajar di MAN IC baru, sebaliknya guru yang baru diharuskan menimba ilmu di MAN IC yang telah ada, melalui berbagai sourtcourse, workshop, dan pembinaan.
Selain itu, setiap guru MAN IC juga dituntut kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pendidikan. "Agar keberadaan MAN IC yang baru terakselerasi mutunya maka semua komponen harus bisa melakukan terobosan-terobosan baru secara kreatif baik dalam meningkatkan mutu pembelajaran, kultur akademik, dan efektifitas manajerial," ujarnya.
Semangat menjaga dan melanjutkan yang baik, serta berkreasi dalam merespon kondisi terkini ini, menurut M. Nur Kholis sejalan dengan tradisi intelektual yang dikembangkan ulama terdahulu. Abu Bakar Syato' misalnya, kata M. Nur Kholis, saat menulis Kitab I'anatut Thalibin syarh Fath al-Mu'in menyampaikan bahwa annahu laysa lii fiihi illa al-naqlu min kalami l-jumhuri wa l-ityaanu 'ala dzalika bi sy-sya'i l-maqduri, apa yang saya lakukan hanyalah menyampaikan pendapat para ulama jumhur sebelumnya dan mendatangkan atau menyampaikan pendapat-pendapat baru yang termasyuhur.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sorong Dawet Marten Saranamual berharap upaya membangun madrasah yang berkualitas dan berdaya saing di Papua dapat terus dilakukan. "Saya percaya ada kerinduan Bapak Direktur untuk membenahi madrasah kami, kesejahteraan guru, siswa dan sarpras pendukung," katanya.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat, Abdul Rumkel mengaku MAN IC Sorong merupakan kebanggaan tidak saja bagi putera-puteri di Sorong namun juga se-Papua Barat. "Kepercayaan Kementerian Agama Pusat akan kami junjung tinggi dengan selalu pro aktif melakukan langkah-langkah pengembangan MAN Insan Cendekia," tandasnya. (kemenag.go.id)

Subscribe to receive free email updates: