Haji Mabrur Harus Membawa Perubahan Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Menag LHS sambut kedatangan haji di Solo (foto kemenag jateng) |
Menag
memberikan apresiasi kepada jamaah haji Indonesia yang dalam segala
kondisi dapat mengikuti dan mentaati peraturan yang ditetapkan baik oleh
pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi, hal ini menjadi salah satu poin
penting dalam sukses dan lancarnya penyelenggaraan ibadah haji tahun
2016.
"Tidak dapat dipungkiri salah
satu faktor kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, tidak lain
adanya dukungan, kerja sama dan kepatuhan dari jamaah haji Indonesia
terhadap seluruh aturan-aturan yang berlakuk baik sejak keberangkatan di
Tanah Air hingga saat pelaksanaan ibadah di Tanah Suci, sehingga
kesemuanya itu berdampak pada kelancaran dan suksesnya seluruh rangkaian
ibadah haji," tutur Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan penyambutan
jemaah kloter 01 di Gedung Muzdalifah, Minggu (18/09).
Menag
juga menekankan kembali hakikat ibadah haji adalah kemabruran hajinya,
indikator dari kemabruran haji akan tampak pada perilaku kehidupan
sehari-hari setelah kembali dari Tanah Suci, mulai dari meningkatnya
kualitas dan kuantitas ibadahnya kepada Allah maupun dampak kemanfaatan
masing-masing individu jemaah haji di lingkungan masyarakat tempat
tinggalnya.
"Kita dapat menilik
kemabruran haji seseorang dari sikap dan perilaku sekembalinya dari
ibadah haji, jika kadar ibadah meningkat secara kualitas maupun
kuantitasnya baik ibadah sunnah maupun wajibnya itu menjadi indikator
peningkatan hubungan vertikal dengan sang khaliq (hablumminallah), atau bahkan bisa dikatakan dan meningkatnya harmonisasi hubungan dengan sesama manusia (hablumminannas)
yang ditampakan melalui meningkatnya jiwa sosial dan peran
kemanfaatannya dalam masyarakat, karena sebaik-baiknya manusia
diantaramu adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi sesamanya (khairunnas anfauhum linnas)," urainya. (kemenag jateng)