Siswa Madrasah Ini Terpaksa Bersekolah di Gubuk Sebelah Kandang Ayam

Pengajar dan siswa MI Al Amin Pandean (kemenag jatim)
BaiturahmanNews - Tempat belajar yang memadai, yang layak ternyata masih menjadi impian bagi sebagian siswa MI Al Amin Pandean. Hal ini dirasakan siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Amin Pandean, Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan. Selama ini mereka harus belajar di sekolah yang kondisinya kurang memadai.

Siswa-siswi Madrasah tersebut harus mengikuti aktivitas kegiatan belajar-mengajar di gubuk. Ruangannya juga separo terbuka dan berada persis di sebelah kandang ayam. Walhasil, sesekali harus menikmati aroma tak sedap.
Mereka belajar secara lesehan di atas dipan kayu yang digelari karpet warna hijau. Meski begitu, semangat belajarnya cukup tinggi.
Nur Chotib, salah satu pegawai pada Seksi Pendidikan Madrasah (Seksi Pendma) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan mengaku, aroma kotoran ayam memang kerap tercium.
Selain belajar di gubuk dekat kandang ayam, mereka juga harus berbagi dengan siswa kelas lainnya untuk menimba ilmu. Sebab, gubuk itu dibagi tiga ruangan untuk siswa kelas 4, 5, dan 6.
Sementara, siswa kelas 1, 2, dan 3 selama ini menumpang di bangunan RA Darul Alam, tak jauh dari MI setempat. RA Darul Alam dan MI Al Amin sendiri masih satu Yayasan.
Menurut Musliha, pengelola Yayasan Al Amin Pandean Rembang mengatakan, awalnya yayasan ini memang mempunyai RA yang sudah memiliki gedung sendiri. Nah, pada tahun ajaran 2007/2008, yayasan setempat mulai membuka MI.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Seksi Pendma) Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan Munif seusai berkunjung bersama para stafnya pada Sabtu (13/8/2016), berseloroh daripada haji berulang kali lebih baik dijariyahkan membangun gedung RA dan MI Al-Amin yang akan dikenang selamanya.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan Barnoto mengatakan akan segera melihat  kondisi di sana. Barnoto menyebutkan, sejatinya saat ini telah tersedia dana bantuan untuk pembangunan Madrasah atau ruang kelas. Nah, sejumlah lembaga pendidikan bisa memanfaatkannya.
Memang karena biasanya (anggaran bantuan) tersentral ke Kementerian Agama RI pusat, biasanya anggarannya memang terbatas.(kemenag jatim|nm)

Subscribe to receive free email updates: