Pesan Menteri Agama di Ajang Kompetisi Sains Madrasah
Menag Lukman Hakim Saifuddin |
Menag melihat bahwa kini, madrasah memang sudah baik dan lebih baik memilih madrasah. Oleh sebab itu, di sambutan pembukaannya Menag menambahkan yel-yel baru, yakni Madrasahku Prestasiku. Harapannya siswa-siswi madrasah bisa semakin berprestasi.
Selain menerikkan yel-yel yang disambut dengan meriah oleh peserta, Menag juga menyampaikan lima pesan kepada peserta KSM.
Pertama, Menag berharap penyelenggaraan KSM ini benar-benar dapat mendorong terwujudnya generasi ilmuwan dan cerdik-cendekia muslim yang menguasai IPTEK dan IMTAK secara seimbang dan proporsional.
"Saya meyakini bahwa penguasaan sains atau IPTEK justru harus dapat mengantarkan pada pemahaman ajaran agama yang lebih komprehensif yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas iman. Dengan demikian, ajaran agama tidak hanya dipahami secara dogmatis dan normatif saja, tetapi juga dapat dibuktikan secara ilmiah," ungkap Menag
KSM kali ini, materi kompetisinya tidak hanya soal-soal matematika, bilogi, kimia, fisika, tetapi juga dilengkapi dengan materi Pendidikan Agama Islam. Materi pendidikan agama Islam inilah yang menjadi pembeda, point of difference dari kompetisi-kompetisi lainnya. Tentu saja ini diharapkan agar ada keseimbangan antara IPTEK dan IMTAK.
Kedua, Menag berharap penyelenggaraan KSM ini dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas diaspora lulusan madrasah di berbagai sektor profesi dalam rangka memberikan sumbangsih nyata terhadap pembangunan bangsa ini ke depan yang lebih kompetitif.
"Saya berharap lulusan madrasah bisa menjadi ilmuwan, peneliti, cendekiawan, politisi, pengusaha, pemuka masyarakat, dan pemimpin perubahan di masyarakat. Yang penting apapun dan di manapun Anda bekerja nantinya, Anda harus mengedepankan pada integritas serta profesionalitas. Anda harus jujur dan mau bekerja keras!," kata Menag.
Pembukaan KSM 2016. (foto-foto kemenag.goid) |
Pesan keempat Menag adalah agar siswa-siswi madrasah menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama. Katanya, percuma pintar dan mempunyai IQ tinggi, jika Anda tidak bermanfaat bagi sesama.
Pesan kelima, Menag berharap ajang KSM ini tidak hanya digunakan sebagai ajang perkenalan dan pertemuan biasa saja. Akan tetapi, hendaknya momentum ini juga digunakan sebagai ajang silaturrahmi dan komunikasi antar sesama anggota peserta yang datang dari berbagai provinsi seluruh Indonesia.
"Gunakan ajang KSM untuk saling tukar pikiran, tukar gagasan dan tukar pengalaman. Ini merupakan sebuah kesempatan yang baik untuk menjalin jaringan dan mempererat ukhuwwah islamiyah dan juga ukhuwwah wathoniyah untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. Siapa tahu Anda akan saling bertemu lagi di Gedung Senayan, di Lembaga Kementerian/Lembaga, dan di forum-forum strategis lainnya baik di pentas nasional bahkan internasional di masa nanti," Menag memberikan semangat. (kemenag.goid)