Polisi Masih Lakukan Penyelidikan Terkait Kerusuhan di Tanjungbalai

BaiturahmanNews -- Hingga kini, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) masih menyelidiki kerusuhan di Tanjung Balai yang berujung perusakan delapan tempat ibadah.
Menurut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, pihaknya sudah berkordinasi dengan aparat keamanan terkait, termasuk dengan Polres yang terdekat dari lokasi kerusuhan.
 Dari keterangan warga, persoalan ini dipicu seorang warga Tanjungbalai berinisial M (41 th) yang merasa terganggu dengan suara adzan dari masjid. Kericuhan pecah saat seorang warga etnis Tionghoa yang identitasnya belum diketahui, warga Jalan Karya Tanjungbalai, mengamuk saat mendengar suara adzan.

“Massa membakar rumahnya.Dari keterangan masyarakat bahwa warga tersebut membuat keributan di mesjid dan memaki imam yang sedang adzan di masjid karena tidak senang akan adanya suara adzan di masjid hingga menyebabkan umat Islam menjadi marah,” bunyi status yang beredar di media sosial..

Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. 

Tak berapa lama setelah aksi protes tersebut, kemudian sekelompok massa mendatangi rumah M yang tak jauh dari tempat kegiatan ibadah. Namun, kelompok massa yang emosi kemudian hendak membakar rumah M. Emosi massa tidak terbendung, tak lama berselang mereka melakukan perusakan dan membakar delapan tempat ibadah di kota Tanjung Balai.

Kepolisian mengamankan tujuh warga yang kedapatan melakukan penjarahan dalam kerusuhan berbau Sara (suku, agama, ras dan antargolongan) di Kota Tanjungbalai pada Jumat malam (29/7/2016).

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting di Medan, Sabtu (30/7/2016), mengatakan tujuh warga tersebut tertangkap tangan  mengambil manfaat dengan mengambil barang milik warga lain ketika kerusuhan berlangsung sejak Jum'at malam hingga Sabtu dini hari.

Ketujuh penjarah tersebut langsung diamankan ke Mapolres Tanjungbalai untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, termasuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun, Kombes Rina Sari belum menyebutkan identitas dan langkah lanjut yang akan dilakukan terhadap tujuh penjarah tersebut. Kepolisian terus menyiagakan personel di berbagai lokasi untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan susulan atau tindak kejahatan lain yang merugikan masyarakat.

Polisi juga terus mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi agar kerusuhan itu tidak berlanjut. Menurut dia, polisi dan pemerintah daerah setempat telah menyepakati pertemuan untuk membahas kerusuhan tersebut.

Selain unsur pemerintah dan Kementerian Agama, pertemuan itu juga melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan etnis, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tanjungbalai.

Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Kota Tanjungbalai yang diduga karena adanya keberatan dari seorang etnis Tionghoa atas volume azan yang dikumandangkan di salah satu masjid. Tanpa diduga, informasi itu cepat menyebar dan berujung pada kerusuhan. Perisitiwa itu menyebabkan sembilan rumah ibadah milik umat Buddha dirusak massa.(antara/okz)

Subscribe to receive free email updates: