Mensos Khofifah Ajak Para Santri Terjun ke Berbagai Profesi

Mensos Khofifah di Pondok Pesantren Al-Amin, Mojokerto
BaiturahmanNews - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tentang pentingnya melakukan diversifikasi profesi bagi alumni pesantren. Selain memahami ilmu agama secara benar, kata Khofifah, santri juga dituntut untuk terus kreatif menghadapi tuntutan zaman.

Mensos menyampaikan hal itu pada acara Haflah Ikhtitamid Durus Pondok Pesantren Al-Amin, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu malam lalu.

Salah satu caranya, katanya, adalah dengan menyebarkan alumni-alumninya ke berbagai profesi, sehingga pesantren pun pada akhirnya juga akan diuntungkan. "Untuk itu, pesantren harus membekali santrinya dengan kemampuan yang beragam. Diharapkan kelak, para santri banyak yang mengisi berbagai profesi dari kemampuannya tersebut," tutur Khofifah.

Haflah Ikhtitamid Durus  merupakan serangkaian acara wisuda yang diadakan setiap tahun oleh Pondok Pesantren Al-Amin, Mojokerto sejak tahun 2006. Sehingga, pada tahun 2016 ini, Pondok Pesantren Al-Amin telah meluluskan 11 angkatan alumni yang telah tersebar di berbagai universitas negeri, swasta dan pesantren terbaik di Indonesia.

Banyak di antara para alumni yang tetap melanjutkan studi ilmu agamanya, namun banyak juga dari para santri yang belajar sains atau bahkan berwirausaha.

Lebih dari itu semua, diharapkan Mensos para santri harus bisa menangkap berbagai peluang ekonomi yang ada. “Allah tidak akan menurunkan rezeki berupa tumpukan dollar, atau tumpukan emas berkarung-karung dengan begitu saja. Namun harus ditangkap melalui ilmu,” ungkap Khofifah.

KH Muthoharun Afif selaku pengasuh pondok pesantren Al-Amin pada kesempatan ini juga mengingatkan kepada para santri untuk terus memegang teguh ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah dan tidak lupa untuk terus berdakwah.

“Para pendiri pesantren Al-Amin, tidak ridha kalau kalian lepas dari Islam dan Ahlussunnah wal Jama’ah An Nahdliyah,” ucapnya. Selain itu, Kiai Muthoharun Afif berpesan agar para santri tetap berpegang pada tiga hal, yaitu masjid, dzikir, dan Al-Qur’an.(nuonline)

Subscribe to receive free email updates: