Matikan TV, Isi Pengajian Bersama Keluarga!

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwanyi KH Maskur Ali menyoroti fenomena kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya, saat ini peran pendidikan dan keluarga untuk kelangsungan anak-anak sangat penting.

Dalam beberapa bulan terakhir, angka kejahatan yang dilakukan dan melibatkan anak-anak sangat tinggi. Beberapa kasus seperti asusila di Surabaya, kata Maskur, karena dipicu renggangnya komunikasi anak dan orang tua. Untuk itu, dia berharap keluarga bisa mengambil peran di sini.

“Matikan TV usai maghrib sampai isya, isi pengajian bersama keluarga,” pinta pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Sina, Genteng itu di hadapan ribuan warga NU Banyuwangi pada puncak peringatan hari lahir NU ke -93 yang digelar PCNU Banyuwangi di Banyuwangi, akhir pekan kemarin (29/5).

Masykur juga mengajak pengurus Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) se-Banyuwangi untuk turut serta mengdokumentasikan aset-aset NU agar tidak disalahfungsikan oleh oknum-oknum tertentu.

“NU Banyuwangi masuk 10 besar NU Award, dan insyallah akan masuk seleksi 5 besar. Salah satu hal yang masih kurang dari NU Banyuwangi adalah pada bidang aset. NU kurang mendokumentasikan aset-asetnya. Lewat LWPNU (Lembaga Waqaf dan Pertanahan NU), silakan masjid-masjid disertifikasi atas nama lembaga NU,” ajaknya.

Peringatan harlah ke-93 NU berlangsung di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran  Al Mubarok  asuhan H. Ahmad Hidayat yang  berlokasi di Jalan Nuri, Sawahan, Kampung Rambutan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Acara kali ini mengambil tema “Menyebarkan Islam yang Damai dan Toleran”.  (Anang L Afandi/Mahbib/NU.orid))

Subscribe to receive free email updates: