Kemenag & USAID Sepakati Kerjasama Program Peningkatan Mutu Madrasah

MOU USAID - KEMENAG
Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam  dan USAID PRIORITAS bersepakat untuk memperluas program peningkatan mutu pendidikan madrasah. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama kedua belah pihak pada di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat 27 Mei 2016.

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan, tantangan yang dihadapi madrasah saat ini adalah peningkatan mutu guru dan mutu pembelajaran. Selain itu, madrasah juga dihadapkan pada tantangan mutu tata kelola dan manajemen, serta penataan distribusi guru dan lainnya.
“Sinergi antara Ditjen Pendis dan USAID ini dalam rangka peningkatan mutu yang fundamental di madrasah,” tukasnya di sela-sela acara.
Program USAID Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) sudah berjalan 4 tahun (2012-2016). Walaupun sasaran langsung program ini hanya sekitar 350 madrasah, tetapi sudah lebih dari 4.000 madrasah yang mendiseminasikan program praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen madrasah yang dikembangkan USAID PRIORITAS.
Menurut Kamarudin, ada 76.000 madrasah yang juga harus menikmati legacy dari program USAID PRIORITAS. “Bantuan USAID PRIORITAS ini memberikan dampak jangka panjang, monumental, dan memberikan daya ungkit terhadap peningkatan kualitas pendidikan Indonesia di masa datang. Karena itu kami sangat mendukung perluasan dampak program ini,” katanya lagi.
Kerja sama ini penting dalam membantu proses reformasi LPTK binaan Kemenag. Menurutnya, kualitas LPTK perlu ditingkatkan agar bisa menyediakan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan calon guru yang berkualitas juga.
Implementasi dari kerja sama ini, akan dilaksanakan pelatihan dan lokakarya untuk dosen LPTK Kemenag mitra untuk meningkatkan mutu pendidikan guru baik pra- maupun jabatan, termasuk peningkatan program praktik pengalaman lapangan (PPL). USAID PRIORITAS juga akan menyediakan fasilitator untuk mendiseminasikan program peningkatan mutu madrasah non-mitra, serta bantuan hibah buku bacaan kepada sekitar 3.000 madrasah ibtidayah (MI). Program ini juga mengembangkan program tata kelola guru yang terfokus pada pengembangan keprofesian guru madrasah.
Direktur Program USAID PRIORITAS, Stuart Weston menjelaskan, program ini akan dilaksanakan di 90 kabupaten/kota yang tersebar di tujuh provinsi, yaitu: Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Program ini juga akan memperluas akses pendidikan yang berkualitas di 7 LPTK Kemenag. “Kami akan menyediakan fasilitator untuk membantu diseminasi program peningkatan mutu madrasah,” kata Stuart.
Sementara itu, Direktur Pendidikan USAID Indonesia, Lawrance Dolan, menyebut USAID bangga menjadi bagian dari kemitraan penting ini yang bertujuan meningkatkan kualitas sekolah dan madrasah di Indonesia. “Ini diharapkan dapat meningkatkan kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” katanya. (kemenag/nm)

Subscribe to receive free email updates: