Rohis Bisa Mencegah Gerakan Ekstrim

Peran dan keberadaan rohani Islam di SMA/SMK harus diberdayakan agar tidak terkontaminasi dari pengaruh gerakan ekstrim. Ini penting dan harus menjadi perhatian bersama karena pengaruh gerakan ini di Indonesia sangat besar potensinya.

Di Indonesia, kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, ada 60 juta dari anak, jika 1 persen saja terpengaruh menjadi ekstrim, betapa luar biasa ancaman ini. Ancaman ini sudah didepan mata, ideologi ekstrim ini bisa masuk lewat media sosial.

Pernyataan Kamaruddin Amin itu disampaikan kepada wartawan di Jakarta, Kamis 28 April 2016 berkaitan dengan akan diselenggarakannya  Perkemahan Rohis Nasional II di Perkemahan Cibubur bulan Mei mendatang.

Kamaruddin berkisah, pernah ada testimoni kepada siswa dengan berbagai pertanyaan, semisal “Setujukah anda, Pancasila sebagai dasar negara”? Ternyata jawaban siswa ada yang setuju dan ada juga yang tidak.

Bahkan ketika ditanya, tentang pendapat siswa terkait keberadaan non muslim, ada juga siswa yang menjawab bahwa non muslim itu masuk neraka, tidak boleh diajak berteman, tidak boleh diajak bergaul, bahkan ada yang lebih ekstrim, tidak boleh hidup disini.

“Potensi-potensi inilah yang harus diantisipasi, salah satunya dengan rohis ini,” tandas Kamaruddin.
Untuk itu, ujar Kamaruddin, pembinaan rohis harus ditingkatkan, serta mendorong guru-guru di sekolah harus membangun komunikasi sinergi dengan pengurus rohis.

Selain melalui perkemahan Rohis, dalam meminimalisasi gerakan ekstrim yang ada, Kemenag juga telah menyusun kurikulum yang diberi nama “Isra” (Islam rahmatan lil alamin).

“Kita sudah ada buku pengayaan, kurikulum dan pelatihan secara massif,” kata Kamaruddin yang menambahkan bahwa dalam waktu dekat, Ditjen Pendis akan melaunching 6 buku yang akan menghadirkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Keenam buku tersebut mengangkat tema “memperkenalkan islam yang rahmatan lil alamin”.

Perkemahan Rohis yang akan dihadiri 1.800 siswa SMA/SMK dari 33 Provinsi ini materi dan kegiatannya akan menonjolkan nilai-nilai damai dan keramahan dan menghargai perbedaan. (NM).

Subscribe to receive free email updates: